Kami dilahirkan di keluarga yang terbuka dimana komunikasi antara anak dan orang tua terjalin dengan '
nyaman' tanpa rasa '
sungkan'. Kami terbiasa menjadikan orang tua sebagai sahabat yang menjadi orang pertama tempat kami berkeluh kesah atau pun berbagi cerita bahagia. Waktu kakak perempuan saya menikah, dia juga menerapkan manajemen ini ke keluarganya. Ponakan saya terbiasa '
curhat' kepada Bunda-nya atau kepada saya waktu kami menemani mereka ketika berangkat tidur.
Suatu hari salah satu ponakan saya yang masih kelas 1 SD pulang sekolah dengan banjir keringat dan nafas
'ngos-ngosan'. Waktu ditanya Bunda-nya tentang apa yang terjadi, dia menjawab bahwa tadi di sekolah dia bermain perang-perangan dengan dua orang temannya. teman partner bermain perang-perangan tersebut adalah seorang anak perempuan kelas 4 SD dan seorang anak laki-laki kelas 1SD. Selanjutnya si Bunda berkata "berarti mereka curang dong mas, masak mas dikeroyok ama dua orang". Kemudian ponakan saya menjawab "Hehehehe ... gak pa pa Bunda ... kan mas lagi pendekatan dengan Kak Sekar." ...
Wow ...wow ... ternyata usut punya usut, ponakan saya ini sedang mengalami fase cinta monyet dengan kakak kelasnya di SD. Hari-hari selanjutnya, dia sering '
curhat' tentang cewek ini sebelum tidur. Saat dia bercerita saya perhatikan betapa berbinarnya mata dia. Kayaknya memang dia benanr-benar sedang dilanda cinta monyet.
Kami berusaha menanggapi fase dia ini dengan sebijak mungkin. Kami tetap menempatkan diri sebagai teman tempat dia bercerita tanpa rasa takut. Selanjutnya kakakku juga berkonsultasi dengan wali kelasnya di sekolah. Keterangan wali kelas menyatakan bahwa
my nephew 'mungkin' memang sedang mengalami cinta monyet yang pertama. Alhamdulillah ... sang wali kelas juga sangat bijak. Beliau juga sangat terbuka bekerja sama untuk memberikan pengawasan dan bimbingan. Mengingat bahwa perkembangan anak-anak jaman sekarang yang terkadang terlalu cepat dibandingkan dengan era kami-kami ^_^.
Di rumah, saya, si Bunda dan si Ayah tetap memperlakukan dia sewajarnya anak-anak. Dia tetap nyaman dengan fase nya. Dan tetap nyaman '
curhat' kepada kami tentang hari-harinya saat menjelang tidur.
Note: Maaf ya tulisannya masih kacauuuuuu bgt ... hehehe ^_^